Tampilkan postingan dengan label Hakikat Fungsi dan Peranan - Media dan Sumber Belajar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hakikat Fungsi dan Peranan - Media dan Sumber Belajar. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 September 2012

HAKIKAT, FUNGSI, DAN PERANAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


Pendahuluan

Usia Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyyah yaitu 7-11 tahun, menurut Piaget memasuki periode tingkat operasional konkrit, dimana pada tingkat ini merupakan permulaan berpikir rasional, ini berarti, anak memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-masalah konkret. Bila menghadapai suatu pertentangan anatara pikiran dan persepsi  maka memilih pengambilan keputusan logis, dan bukan keputusan perseptual.
Operasi-operasi dalam periode ini terikat pada pengalaman individu. Anak dalam periode ini dapat menyusun satu seri obyek dalam urutan misalnya mainan dari kayu atau lidi, sesuai dengan ukuran benda-benda itu. Piaget menyebut operasi ini seriasi. Tetapi anak hanya akan dapat melakukan ini selama masalahnya konkrit.
Dari landasan teori diatas, sudah dapat diperkirakan pentingnya media pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran di Sekolah Dasar. Berikut ini merupakan uraian materi pengertian tentang media dan sumber belajar


Uraian materi

1.      Pengertian media pembelajaran

Apakah anda pernah mendengar istilah media pembelajaran?, Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari medium secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Banyak batasan yang diberikan tentang pengertian media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association Of Education and Communication Technology/ AECT) sebagaimana dikutip Arief S. Sadiman (2006: 6) membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Ahmad Rohani (1997: 3) mendefinisikan media sebagai segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar-mengajar). Pengertian serupa diungkapkan Arief S. Sadiman (2006: 7) yang menyatakan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Sementara Smaldino, et.al (2005:5) menyatakan media sebagai sarana komunikasi dan sumber informasi.

Dari uraian singkat di atas, kira-kira apakah anda sudah dapat memahami apa yang dimaksud dengan Media Pembelajaran?

Untuk memahami pengertian media pembelajaran lebih lanjut, mari kita simak pendapat dari beberapa ahli lainnya, Gagne dalam Yusufhadi Miarso (2007: 457) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa/mahasiswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Briggs dalam Yusufhadi Miarso (2007: 457) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya proses belajar terjadi. Media pendidikan/pembelajaran berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan dari media visual, audio visual, televisi, komputer hingga teknologi modern lainnya.
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap hal ini diungkapkan oleh Gerlach dan Ely yang dikutip Azhar Arsyad (2006: 3). Sementara Sri Anitah (2008: 2) mendefinisikan media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan peserta didik menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Lebih lanjut Azhar Arsyad (1997: 6-7) mengemukakan ciri-ciri umum yang terkandung dalam batasan media, sebagai berikut; (1) media pendidikan memiliki pengertian fisik (hardware) yang dapat dilihar, diraba dan didengar dengan panca indera, (2) media pendidikan memiliki pengertian non fisik (software) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat hardware merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa, (3), penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan video, (4) media pendidikan dapat diartikan sebagai alat bantu proses belajar, (5) media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi antara pendidik dan peserta didik, (6) media pendidikan dapat digunakan secara masal.   


Berdasarkan pendapat tentang pengertian media pendidikan dapat diambil kesimpulan bahwa media pendidikan hakikatnya adalah perantara yang dipergunakan dalam proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Media pendidikan merupakan media komunikasi pendidikan karena pendidikan juga merupakan proses komunikasi. Media pendidikan yang dipergunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai media pembelajaran.


Media pembelajaran secara khusus dipergunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan atau kompetensi tertentu yang telah dirumuskan. 
Media yang menyajikan pesan-pesan terkait dengan tujuan pembelajaran disebut dengan media pembelajaran (Smaldino, 2005: 09). Leshin, Pollock, & Reigeluth dalam Azhar Arsyad (2007: 36) mengklasifikasi media ke dalam lima kelompok, yaitu (1) media berbasis manusia (guru, instruktor, tutor, main-peran, kegiatan kelompok, field-trip), (2) media berbasis cetak (buku, buku penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, lembaran lepas), (3) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, tranparansi, slide), (4) media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, televisi), (5) media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video, hypertext).
Media dapat menjadi komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa media merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat menarik perhatian siswa untuk belajar.

2.       Pengertian sumber belajar

Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, guru tidak boleh melupakan satu hal yang sudah pasti kebenarannya yaitu bahwa peserta didik atau siswa harus diupayakan untuk banyak berinteraksi dengan sumber belajar. Tanpa sumber belajar yang memadai sulit diwujudkan proses pembelajaran yang mengarah kepada tercapainya hasil belajar yang optimal. Namun demikian sebelum kita membahas topik ini lebih lanjut perlu diketahui, apa sebenarnya sumber belajar itu?, mengapa hal ini penting dibahas, karena dalam banyak kesempatan sering dijumpai bahwa seseorang memaknai sumber  belajar hanya guru dan buku.
AECT (1977) mengartikan sumber belajar sebagai semua sumber (data, manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar belajar. Dalam hal ini sumber belajar meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan. Sumber belajar bahkan berubah menjadi komponen sistem instruksional apabila sumber belajar itu diatur sebelumnya (prestructured), didesain dan dipilih lalu dikombinasikan menjadi suatu sistem instruksional yang lengkap sehingga berdampak pada pembelajaran yang bertujuan dan terkontrol.       
Tiap-tiap bentuk sumber belajar tersebut harus berinteraksi dengan siswa bila menginginkan kualitas dan hasil belajar yang optimal, sebab unsur sumber-sumber belajar itu merupakan komponen usaha yang dapat mendukung proses belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, maka perlu kiranya ada organisasi pengelolaannya. Dan mengingat kenyatan yang ada bahwa keterbatasan dana dan tenaga yang mendukung sumber-sumber belajar itu juga dipandang perlu adaya suatu strategi pengelolaan yang efektif dan efisien.
Ditinjau dari pemanfaatannya sumber belajar terbagi menjadi dua yaitu sumber belajar yang didesain (by design) dan sumber belajar yang tinggal pakai/dimanfaatkan (by utilitation).
a.         Sumber belajar yang didesain (by design)
            Sumber belajar yang di desain merupakan sumber-sumber belajar yang secara khusus di kembangkan  sebagai “komponan sistem instruksional” yang diharapkan dapat membantu kemudahan kegiatan belajar yang bersifat formal ataupun non formal dan mempunyai tujuan tertentu. Dengan demikian sumber belajar jenis ini harus dianalisis, direncanakan, dan kemudian baru dikembangkan sesuai dengan kebutuhan tujuan dan materi serta karateristik si belajar/siswa agar hasilnya benar-benar dapat memudahkan belajar.
b.        Sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization)
            Sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan yaitu sumber-sumber yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat di temukan, diterapkan, dan digunakan untuk keperluan belajar.
            Dari beberapa definisi dan penjelasan tentang teknologi instruksional dapat diambil beberapa kesimpulan; bahwa teknologi instruksional menghasilkan sumber belajar  yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengajaran. Terdapat fungsi-fungsi tertentu, misalnya pengembangan instruksional, produksi media, pengelolaan sumber belajar, penilaian program, dan sebagainya yang harus dijalankan oleh tenaga-tenaga tertentu dalam bidang teknologi instruksional

3.      Peranan Media dan Sumber Belajar
            Media dan sumber belajar yang baik adalah yang mempunyai peranan dan manfaat dalam penggunaannya. Adapun penjabarannya dapat dilihat pada pemaparan berikut:
a.      Peranan media pembelajaran
Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997), diantaranya adalah:
v  Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
v  Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.
v  Mengamati benda yang terlalu kecil.
v  Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.
v  Mengamati suara yang halus untuk didengar.
v  Mengamati peristiwa-peristiwa alam.
v  Media pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran berperan untuk membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang menyangkut pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nana Sudjana (2005) bahwa media pembelajaran berperan untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran.
b.      Peranan Sumber Belajar
            Sama halnya seperti media pembelajaran, sumber belajar juga memiliki peranan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1)      Menjembatani anak atau siswa dalam memperoleh pengetahuan (belajar).
2)      Mentransmisi rangsangan atau informasi kepada anak atau siswa (ungkapan transmisi dalam konteks ini mempunyai dimensi banyak dan dapat dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan “apa, siapa, di mana, dan bagaimana”; pertanyaan-pertanyaan ini amat berguna sebagai alat bantu mengorganisasi dimensi sumber belajar.
4.      Manfaat media dan sumber belajar
Secara umum manfaat media pembelajaran dan sumber belajar sebagai berikut:
a. Manfaat media pembelajaran
            Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara optimal. Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran seperti dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985), yaitu:
1)      Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
2)      Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beraneka ini dapat direduksi, sehingga materi tersampaikan secara seragam.
3)      Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
4)      Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses maupun prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap.
5)      Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
6)      Jika dipilih dan dirancang dengan benar, maka media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa.
7)      Jumlah waktu belajar dapat dikurangi.
8)      Seringkali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media dengan baik.
9)      Kualitas belajar siswa dapat lebih ditingkatkan
10)  Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efesien, tetapi juga membanu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh.
11)  Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.
12)  Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa bergantung pada keberadaan guru.
13)  Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
14)  Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa pada ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu.
15)  Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.
16)  Dengan media, guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan, namun justru dapat mengurangi penjelasan verbal (lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian, bimbingan, dan sebagainya.
  1. Manfaat sumber belajar
1)      Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2)      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3)      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4)      Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5)      Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6)      Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa di SD/MI.
             
Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!

  1. Rumuskan pengerian media sesuai dengan pendapat anda?
  2. Berikan contoh manfaat media pembelajaran sesuai bidang studi/ mata pelajaran yang anda ampu?