Tampilkan postingan dengan label PENGANTIN ADAT KUDUS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PENGANTIN ADAT KUDUS. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 Desember 2011

PENGANTIN ADAT KUDUS

PENGANTIN ADAT KUDUS

Pakaian pengantin tradisional adat Kudus dapat dilihat seperti gambar dimana pengantin pria mengenakan busana hajj ( busana ala syeh dari bangsawan quraisy ). Dalam adat pernikahan Kudus ada beberapa tahapan untuk melaksanakan ikatan pernikahan.
  • Jomblangan : tahap penjajagan
  • Nontoni : memberi kesempatan kepada jejaka untuk melihat gadis yang akan dijodohkan
  • Nakokno : menanyakan apakah si gadis mau dijodohkan
  • Lamaran : peresmian pertunangan
  • Ater Tukon : penyerahan mas kawin dan penentuan hari perkawinan
  • Upacara pernikahan : siraman pengantin, jonggolan, kembang mayang, akad nikah, ngundhuh penganten, ondrowino / walimah dengan gelar seni tradisional
  • Mbesturokno : mengantar pengantin ke rumah mertua
 

Agenda Lamaran

menggambarkan penyerahan tanda ikatan resmi dari pihak pria kepada pihak wanita bahwa anak gadis tersebut telah ada yang mengikat. Dalam agenda lamaran terdapat upacara Asok Tukon atau penyerahan mas kawin sebagai penganti nilai anak gadis dan penentuan hari perkawinan.
 

Agenda Midodareni

dimulai dengan kesibukan di rumah calon Pengantin puteri, menghias dan mengatur pelaminan serta persiapan lain dalam rangka hari pernikahan. Upacara Midodareni : dipimpin oleh juru rias pengantin
  • Memandikan calon pengantin puteri
  • Melulur dan meng-halub-halubi calon Pengantin Puteri
  • Memotong rambut sinom, dan rias midodareni
  • Kunjungan calon Pengantin Pria beserta rombongan serta serah terima sesaji (kembang mayang) : upacara jonggolan
 

Agenda Akad Nikah dan Ondrowino (Ngundhuh Pengantin)

Upacara akad nikah dilaksanakan sesuai dengan Syariat Islam yang dipimpin oleh Naib/KUA dan biasanya bertempat dikantor KUA atau Mesjid sesuai dengan status sosial keluarga Pengantin. Dalam pelaksanaan akad nikah selesai Pengantin Pria di arak menuju kerumah Pengantin Puteri. Perjalanan Pengantin diiringi dengan irama terbang Jidur ,Rebana dan Barongan lengkap dengan Gegar Mayang-Bendera Rontek-Umbu-umbul.
Setelah sampai di halaman rumah Pengantin Putri diadakan upacara :
  • Serah terima ayam jago (adon-adon) yang didahului pencak silat antara “Jagoan Keluarga Pengantin Putri Melawan Jagoan Keluarga Pengantin Pria”
  • Temon Pengantin
  • Membuka cadar Pengantin Putri oleh Pengantin Pria disaksikan para orang tua (pinisepuh)
  • Ondrowino berupa pegelaran seni : Samroh, Rodat, Terbang Jidur
  • Setelah acara selesai dirasa cukup, Pengantin sekalian diboyong ke rumah Pengantin Pria diiringi para sanak keluarga sesuai dengan nilai-nilai adat dan tradisi Kudus.