Bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi) dan bulan
mengelilingi bumi (revolusi bulan) dimanfaatkan oleh manusia untuk menandai
waktu dari hari ke hari. Sistem penanggalan yang digunakan ada dua jenis, yaitu
kalender Masehi atau tahun syamsiah dan kalender Hijriah atau tahun komariah.
Tahun Masehi berdasarkan revolusi bumi dan tahun Hijriah berdasarkan revolusi
bulan.
1. Tahun Masehi
Tahun
Masehi didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari. Satu kali revolusi
bumi memerlukan waktu 365 1/4 hari. Jadi, satu tahun Masehi sebenarnya terdiri
dari 365 1/4 hari. Untuk mempermudah perhitungan, satu tahun Masehi ditetapkan
365 hari. Sisa 1/4 hari dijumlahkan hingga mencapai satu hari. Satu hari itu
ditambahkan dalam tahun Masehi setiap empat tahun sekali, yaitu pada bulan
Februari. Dengan demikian, setiap empat tahun sekali, satu tahun Masehi
memiliki 366 hari. Satu tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan.
No
|
Nama bulan
|
Jumlah
hari
|
1
|
Januari
|
31
|
2
|
Februari
|
28 atau 29
|
3
|
Maret
|
31
|
4
|
April
|
30
|
5
|
Mei
|
31
|
6
|
Juni
|
30
|
7
|
Juli
|
31
|
8
|
Agustus
|
31
|
9
|
September
|
30
|
10
|
Oktober
|
31
|
11
|
November
|
30
|
12
|
Desember
|
31
|
Jumlah
|
365 atau 366
|
Dalam
tahun Masehi, orang mengenal istilah tahun biasa dan tahun kabisat. Tahun biasa
berjumlah 365 hari, sedangkan tahun kabisat jumlah harinya 366 dan bulan
Februari memiliki 29 hari.
Ada dua syarat mengetahui tahun kabisat.
1. Untuk
angka tahun biasa, tahun kabisat adalah tahun yang angkanya habis dibagi 4.
Contohnya, tahun 2000, 2004, dan 2008.
2. Untuk
angka tahun abad, tahun kabisat adalah tahun yang angkanya habis dibagi 400.
Contohnya, tahun 1200, 1600, dan 2000.
2. Tahun
Hijriyah
Tahun
Hijriah didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi. Satu kali revolusi
bulan memerlukan 29 1/2 hari. Tahun Hijriah terdiri atas 12 bulan. Jadi, dalam satu
tahun Hijriah sama dengan 29 1/2 × 12 = 354 hari. Untuk mempermudah dalam
perhitungan hari, orang mengubah jumlah hari dalam satu bulan menjadi 29 atau
30 hari. Jumlah hari dalam satu bulan dilakukan secara bergantian.
No
|
Nama bulan
|
Jumlah
hari
|
1
|
Muharam
|
30
|
2
|
Safar
|
29
|
3
|
Rabiul awal
|
30
|
4
|
Rabiul akhir
|
29
|
5
|
Jumadil awal
|
30
|
6
|
Jumadil akhir
|
29
|
7
|
Rajab
|
30
|
8
|
Syaban
|
29
|
9
|
Ramadhan
|
30
|
10
|
Syawal
|
29
|
11
|
Zulkaidah
|
30
|
12
|
Zulhijah
|
29 atau 30
|
Jumlah
|
354 atau 355
|
Dalam
tahun Hijriah, orang mengenal tahun biasa dan tahun kabisat. Tahun biasa
mempunyai hari berjumlah 354, sedangkan tahun kabisat bejumlah 355 hari. Satu hari
tersebut ditambahkan pada bulan Zulhijah. Pada kalender Hijriah ditentukan 11
tahun kabisat dalam periode 30 tahun. Untuk mengetahui suatu tahun tergolong
tahun biasa atau tahun kabisat pada kalender Hijriah, yaitu membaginya dengan
30. Setelah dibagi 30 yang menjadi perhatian adalah angka yang merupakan sisa pembagian.
Apakah
tahun 1428 H termasuk tahun biasa atau tahun kabisat? Caranya jika 1428 di bagi
30 hasilnya 47, sisa 18. Pada Tabel angka 18 menunjukkan tahun kabisat. Jadi,
tahun 1428 H termasuk tahun kabisat dengan jumlah hari 355.
Tahun Ke
|
Tahun Ke
|
Tahun Ke
|
1
|
11
|
(21)
|
(2)
|
12
|
22
|
3
|
(13)
|
23
|
4
|
14
|
(24)
|
(5)
|
15
|
25
|
6
|
(16)
|
(26)
|
(7)
|
17
|
27
|
8
|
(18)
|
(28)
|
9
|
19
|
29
|
(10)
|
20
|
30
|
- Angka yang dikurung menunjukkan tahun kabisat.
- Angka yang tidak dikurung menunjukkan tahun biasa.
- Setelah tahun ke-30, perhitungan diulang kembali. Jadi, tahun ke-31 sama dengan tahun-1, tahun ke-32 sama dengan tahun-2, dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar