Pendahuluan
Usia Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyyah yaitu 7-11 tahun, menurut Piaget memasuki periode tingkat
operasional konkrit, dimana pada tingkat ini merupakan permulaan berpikir rasional, ini berarti, anak
memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-masalah
konkret. Bila menghadapai suatu pertentangan anatara pikiran dan persepsi maka memilih pengambilan keputusan logis, dan
bukan keputusan perseptual.
Operasi-operasi dalam periode
ini terikat pada pengalaman individu. Anak dalam periode ini dapat menyusun
satu seri obyek dalam urutan misalnya mainan dari kayu atau lidi, sesuai dengan
ukuran benda-benda itu. Piaget menyebut operasi ini seriasi. Tetapi anak hanya
akan dapat melakukan ini selama masalahnya konkrit.
Dari landasan teori diatas,
sudah dapat diperkirakan pentingnya media pembelajaran dalam suatu proses
pembelajaran di Sekolah Dasar. Berikut ini merupakan uraian materi pengertian
tentang media dan sumber belajar
Uraian materi
1.
Pengertian media pembelajaran
Apakah anda pernah mendengar istilah media
pembelajaran?, Media berasal dari
bahasa latin merupakan bentuk jamak dari medium
secara harafiah berarti perantara
atau pengantar. Banyak batasan yang
diberikan tentang pengertian media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi
Pendidikan (Association Of Education and
Communication Technology/ AECT) sebagaimana dikutip Arief S. Sadiman (2006:
6) membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyalurkan pesan atau informasi. Ahmad Rohani (1997: 3) mendefinisikan media sebagai segala sesuatu yang dapat diindra
yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses
belajar-mengajar). Pengertian serupa diungkapkan Arief S. Sadiman (2006: 7) yang menyatakan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Sementara Smaldino, et.al (2005:5) menyatakan
media sebagai sarana komunikasi dan sumber informasi.
Dari uraian singkat di atas, kira-kira apakah anda sudah dapat memahami apa yang dimaksud dengan Media Pembelajaran?
Untuk memahami pengertian media pembelajaran lebih lanjut, mari kita simak
pendapat dari beberapa ahli lainnya, Gagne dalam Yusufhadi Miarso (2007: 457) menyatakan
bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa/mahasiswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Briggs dalam
Yusufhadi Miarso (2007: 457) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana
untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya proses belajar terjadi. Media pendidikan/pembelajaran berkembang
sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan dari media visual, audio visual,
televisi, komputer hingga teknologi modern lainnya.
Media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap hal ini diungkapkan oleh
Gerlach dan Ely yang dikutip Azhar Arsyad (2006: 3). Sementara Sri
Anitah (2008: 2) mendefinisikan media pembelajaran
adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi
yang memungkinkan peserta didik menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Lebih lanjut Azhar Arsyad (1997: 6-7) mengemukakan ciri-ciri umum yang
terkandung dalam batasan media, sebagai berikut; (1) media pendidikan memiliki
pengertian fisik (hardware) yang
dapat dilihar, diraba dan didengar dengan panca indera, (2) media pendidikan
memiliki pengertian non fisik (software)
yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat hardware merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa, (3), penekanan media pendidikan terdapat
pada visual dan video, (4) media pendidikan dapat diartikan sebagai alat bantu
proses belajar, (5) media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan
interaksi antara pendidik dan peserta didik, (6) media pendidikan dapat
digunakan secara masal.
Berdasarkan
pendapat tentang pengertian media pendidikan dapat diambil kesimpulan bahwa media
pendidikan hakikatnya adalah perantara yang dipergunakan dalam proses
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Media pendidikan merupakan media komunikasi pendidikan karena
pendidikan juga merupakan proses komunikasi. Media pendidikan yang dipergunakan
dalam rangka komunikasi dan interaksi pendidik dan peserta didik dalam proses
pembelajaran dapat dikatakan sebagai media pembelajaran.
Media pembelajaran secara khusus dipergunakan dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan atau kompetensi tertentu yang telah dirumuskan.
Media
yang menyajikan pesan-pesan terkait dengan tujuan pembelajaran disebut dengan
media pembelajaran (Smaldino, 2005: 09). Leshin,
Pollock, & Reigeluth dalam Azhar Arsyad (2007: 36) mengklasifikasi media ke dalam lima kelompok, yaitu (1)
media berbasis manusia (guru, instruktor, tutor, main-peran, kegiatan
kelompok, field-trip), (2) media
berbasis cetak (buku, buku penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, lembaran
lepas), (3) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta,
tranparansi, slide), (4) media berbasis audio-visual (video, film, program
slide-tape, televisi), (5) media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan
komputer, interaktif video, hypertext).
Media dapat menjadi komponen sumber belajar atau
wahana fisik yang mengandung materi instruksional yang dapat merangsang siswa
untuk belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa media
merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa yang dapat menarik perhatian siswa
untuk belajar.
2.
Pengertian sumber belajar
Dalam
usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, guru tidak boleh melupakan satu hal yang sudah pasti
kebenarannya yaitu bahwa peserta didik atau siswa harus diupayakan untuk banyak berinteraksi dengan sumber belajar. Tanpa sumber belajar
yang memadai sulit diwujudkan proses pembelajaran yang mengarah kepada
tercapainya hasil belajar yang optimal. Namun demikian sebelum kita membahas topik ini lebih
lanjut perlu diketahui, apa
sebenarnya sumber belajar itu?, mengapa hal ini penting dibahas, karena dalam banyak kesempatan sering
dijumpai bahwa seseorang memaknai sumber belajar hanya guru dan buku.
AECT
(1977) mengartikan sumber belajar sebagai semua sumber (data, manusia, dan
barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau
dalam kombinasi untuk memperlancar belajar. Dalam hal ini sumber belajar meliputi pesan, orang, material, alat,
teknik, dan lingkungan. Sumber belajar bahkan berubah menjadi komponen sistem
instruksional apabila sumber belajar itu diatur sebelumnya (prestructured),
didesain dan dipilih lalu dikombinasikan menjadi suatu sistem instruksional
yang lengkap sehingga berdampak
pada pembelajaran yang
bertujuan dan terkontrol.
Tiap-tiap bentuk sumber
belajar tersebut harus berinteraksi dengan siswa bila menginginkan kualitas dan
hasil belajar yang optimal,
sebab unsur sumber-sumber
belajar itu merupakan komponen usaha yang dapat mendukung proses belajar dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, maka perlu kiranya ada
organisasi pengelolaannya. Dan mengingat kenyatan yang ada bahwa keterbatasan
dana dan tenaga yang mendukung sumber-sumber belajar itu juga dipandang perlu
adaya suatu strategi pengelolaan yang efektif dan efisien.
Ditinjau dari pemanfaatannya sumber
belajar terbagi menjadi dua yaitu sumber belajar yang didesain (by design) dan sumber belajar yang
tinggal pakai/dimanfaatkan (by
utilitation).
a.
Sumber belajar yang didesain (by
design)
Sumber belajar yang di desain
merupakan sumber-sumber belajar yang secara khusus di kembangkan sebagai “komponan sistem instruksional” yang
diharapkan dapat membantu kemudahan kegiatan belajar yang bersifat formal
ataupun non formal dan mempunyai tujuan tertentu. Dengan demikian sumber
belajar jenis ini harus dianalisis, direncanakan, dan kemudian baru
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan tujuan dan materi serta karateristik si
belajar/siswa agar hasilnya benar-benar dapat memudahkan belajar.
b.
Sumber belajar yang dimanfaatkan (by
utilization)
Sumber belajar yang tinggal
dimanfaatkan yaitu sumber-sumber yang tidak secara khusus didesain untuk
keperluan pembelajaran namun dapat di temukan, diterapkan, dan digunakan untuk
keperluan belajar.
Dari beberapa definisi dan
penjelasan tentang teknologi instruksional dapat diambil beberapa kesimpulan; bahwa teknologi
instruksional menghasilkan sumber belajar
yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengajaran. Terdapat
fungsi-fungsi tertentu, misalnya pengembangan instruksional, produksi media,
pengelolaan sumber belajar, penilaian program, dan sebagainya yang harus
dijalankan oleh tenaga-tenaga tertentu dalam bidang teknologi instruksional
3.
Peranan Media dan Sumber
Belajar
Media dan sumber belajar yang baik adalah
yang mempunyai peranan dan manfaat dalam penggunaannya. Adapun penjabarannya
dapat dilihat pada pemaparan berikut:
a.
Peranan media pembelajaran
Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997),
diantaranya adalah:
v Media pembelajaran
mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
v
Media pembelajaran
mengatasi batas-batas ruang kelas.
v
Mengamati benda yang
terlalu kecil.
v
Mengamati benda yang
bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.
v
Mengamati suara yang halus
untuk didengar.
v
Mengamati
peristiwa-peristiwa alam.
v Media pembelajaran
berperan membangkitkan minat belajar yang baru.
Dari paparan di atas dapat
diketahui bahwa media
pembelajaran berperan untuk membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media
pembelajaran dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan yang menyangkut pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nana Sudjana (2005)
bahwa media pembelajaran berperan untuk mengatasi kesulitan proses
pembelajaran.
b.
Peranan Sumber Belajar
Sama halnya seperti media
pembelajaran, sumber belajar juga memiliki peranan, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1)
Menjembatani anak atau siswa dalam
memperoleh pengetahuan (belajar).
2)
Mentransmisi rangsangan atau
informasi kepada anak atau siswa (ungkapan transmisi dalam konteks ini
mempunyai dimensi banyak dan dapat dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan “apa,
siapa, di mana, dan bagaimana”; pertanyaan-pertanyaan ini amat berguna sebagai
alat bantu mengorganisasi dimensi sumber belajar.
4. Manfaat media dan
sumber belajar
Secara umum manfaat
media pembelajaran dan sumber belajar sebagai berikut:
a. Manfaat media pembelajaran
Secara
umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan
siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara optimal. Namun
demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran seperti dikemukakan oleh
Kemp dan Dayton (1985), yaitu:
1) Penyampaian materi
pembelajaran dapat diseragamkan.
2) Guru mungkin
mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media,
penafsiran yang beraneka ini dapat direduksi, sehingga materi tersampaikan
secara seragam.
3) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
4)
Media dapat menyampaikan informasi
yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat
mendeskripsikan prinsip, konsep, proses maupun prosedur yang bersifat abstrak
dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap.
5) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
6)
Jika dipilih dan dirancang dengan
benar, maka media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah
secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara “satu arah”
kepada siswa.
7) Jumlah waktu belajar
dapat dikurangi.
8) Seringkali terjadi,
para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar. Padahal
waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media
dengan baik.
9) Kualitas belajar
siswa dapat lebih ditingkatkan
10) Penggunaan media
tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efesien, tetapi juga membanu
siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh.
11) Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.
12) Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga
siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa bergantung
pada keberadaan guru.
13) Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
14) Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini
dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa pada ilmu pengetahuan dan
proses pencarian ilmu.
15) Peran guru dapat
berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.
16) Dengan media, guru
tidak perlu mengulang-ulang penjelasan, namun justru dapat mengurangi
penjelasan verbal (lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih
banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian, bimbingan, dan sebagainya.
- Manfaat sumber belajar
1) Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju
belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b)
mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak
membina dan mengembangkan gairah.
2) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan
cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a)
perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan
bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4) Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan
sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5) Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan
antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang
sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan
informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti
penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil
pembelajaran siswa di SD/MI.
Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi
di atas, kerjakanlah latihan berikut!
- Rumuskan pengerian media sesuai
dengan pendapat anda?
- Berikan contoh manfaat media
pembelajaran sesuai bidang studi/ mata pelajaran yang anda ampu?